Thursday, October 25, 2012

Papan Partikel Berbahan Sekam Padi dengan Penambahan Parafin


Penggunaan produk-produk komposit terutama papan komposit saat ini adalah sangat pesat.  Penggunaan produk tersebut menggantikan fungsi kayu padat dalam beberapa aplikasi, misalnya untuk konstruksi ringan dan bahan baku mebel.  Hal ini disebabkan produk komposit tersebut mempunyai sifat fisik dan mekanik yang dapat memenuhi standar yang telah dipersyaratkan.  Papan komposit masih mempunyai sifat yang sangat rendah dibandingkan dengan kayu diantaranya kekuatan mekanik dan stabilitas dimensi (Erniwati et al., 2006).


Papan partikel merupakan salah satu jenis produk komposit atau panel kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan-bahan berlignoselulosa lainnya yang diikat dengan perekat sintetis atau bahan pengikat lain kemudian dikempa panas (Maloney, 1993).  Sebagai salah satu produk komposit, papan partikel mempunyai kelemahan berupa stabilitas dimensi yang rendah.  Pengembangan tebal papan partikel sekitar 10 hingga 25% dari kondisi kering ke basah melebihi pengembangan kayu utuhnya serta pengembangan liniernya sampai 0,35%.  Pengembangan panjang dan tebal pada papan partikel ini sangat besar pengaruhnya terhadap pemakaian, terutama bila digunakan sebagai bahan bangunan (Haygreen dan Bowyer, 1996).
Sekam padi dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai bahan baku papan komposit.  Sekam padi dapat diperoleh dari proses penggilingan padi, jumlahnya antara 20% sampai 30% dari berat gabah (Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2008).  Sel-sel sekam yang telah masak mengandung lignin dan silika dalam konsentrasi tinggi.  Kandungan kimia sekam padi yaitu silika (18,80% -22,30%), selulosa (28% – 38%), dan lignin (9% - 20%) (Yunus, 2007 dalam Wahyuningsih, 2011).  Secara teoritis, pemanfaatan sekam padi ini sebagai bahan baku papan partikel sangat memungkinkan sehingga dapat digunakan sebagai bahan substitusi bahan baku kayu (Setiawan, 2008).
               Parafin wax atau lilin adalah salah satu zat aditif yang ditambahkan pada campuran untuk meningkatkan sifat fisik papan komposit yang dihasilkan.  Emulsi wax dalam komposisi pangan menimbulkan daya tahan air yang bagus dan stabilitas dimensi yang tinggi pada papan.  Kegunaan ini sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap papan partikel (Maloney, 1977 dalam Malau, 2009).
               Hasil penelitian Hermawan (2005), menunjukkan bahwa penambahan parafin minimal 8% berdasarkan berat kering partikel mampu meningkatkan sifat fisik mekanik papan partikel serta dapat memenuhi standar JIS A 5908-1994.  Sementara Maloney (1993), menyatakan bahwa penambahan parafin lebih besar dari 1% akan menurunkan sifat kekuatan papan. Hal ini menimbulkan dengan bahwa kadar parafin yang dibutuhkan untuk meminimalkan pengembangan tebal dan tidak berpengaruh terhadap kekuatan papan tergantung pada sifat bahan baku yang digunakan.  Hasil penelitian Pardosi (2012) menunjukkan bahwa penambahan parafin sebanyak 4% berdasarkan berat kering akan meningkatkan sifat fisik pada papan partikel.

2 comments:

  1. saya kira tulisan ini sangat bermanfaat buat penelitian saya tentang papan partikel............!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  2. saya kira tulisan ini sangat bermanfaat buat penelitian saya tentang papan partikel............!!!!!!!!!!

    ReplyDelete