Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya,
terowongan, menara, dam atau tanggul, dan sebagainya harus mempunyai pondasi
yang dapat mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk
mendefinisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang
bangunan dan meneruskan beban bangunan diatasnya (upper structure) ke lapisan
tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus
diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri,
beban-beban yang bekerja, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan
lain-lain. Disamping itu tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang
diizinkan.
Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi
dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation),
tergantung dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar
pondasi. Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (D
≤ B) dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya terletak dekat dengan
permukaan tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras
berada jauh dari permukaan tanah.
Seperti telah
dijelaskan diatas bahwasanya pondasi dibedakan atas dua bagian. Pondasi dangkal
dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu pondasi telapak, pondasi cakar ayam,
pondasi sarang laba-laba, pondasi gasing, pondasi grid, dan pondasi hypaar
(pondasi berbentuk parabola-hyperbola). Sedangkan pondasi dalam terdiri dari
pondasi sumuran, pondasi tiang, dan pondasi caisson.
Pada perencanaan pondasi terlebih dahulu perlu diketahui susunan
lapisan tanah yang sebenarnya pada suatu tempat dan juga hasil pengujian
laboratorium dari sampel tanah yang diambil dari berbagai kedalaman lapisan
tanah dan mungkin kalau ada perlu juga diketahui hasil pengamatan lapangan yang
dilakukan sewaktu pembangunan gedung-gedung atau bangunan-bangunan lain yang
didirikan dalam kondisi tanah yang serupa.
Penyelidikan tanah (soil investigation) adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah untuk keperluan
rekayasa (engineering). Adapun tujuan dari penyelidikan tanah ini pada umumnya
mencakup maksud-maksud sebagai berikut:
1. Untuk menentukan kondisi alamiah dan lapisan-lapisan
tanah di lokasi yang ditinjau;
2. Untuk mendapatkan sampel tanah asli
(undisturb) dan tidak asli (disturb) untuk mengidentifikasi tanah tersebut
secara visual dan untuk keperluan pengujian laboratorium;
3.
Untuk menentukan kedalaman tanah keras;
4. Untuk melakukan uji lapangan (in situ
field test) seperti uji rembesan, uji geser fane, dan uji penetrasi baku;
5.
Untuk mengamati kondisi pengaliran air tanah ke dalam dari lokasi tanah
tersebut;
6. Untuk mempelajari kemungkinan timbulnya
masalah khusus perilaku bangunan yang sudah ada disekitar lokasi tersebut.
Pondasi setempat (Single
footing/Einzelfundament)
Pondasi
ini umumnya dibuat pada bagian yang terpisah seperti misalnya di bawah
kolom-kolom pendukung (kolom struktur), tiang, dan sebagainya. Kemudian juga
biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada
bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah
atau balok beton bertulang yang pre-fabrikasi dan diletakkan di atas permukaan tanah
yang diratakan saja.
Ciri-ciri
dari pondasi setempat ini adalah:
1).
jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter ;
2).
pondasi dibuat hanya di bawah kolom;
3).
masih menggunakan pondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof, tidak
digunakan untuk mendukung beban.
Adapun
bentuk-bentuk dari pondasi setempat antara lain:
1).
pondasi pilar, dibuat dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung.
2).
pondasi sumuran, dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk ulat sampai
kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan dan batu-batu
besar.
3).
pondasi umpak, dipakai untuk bangunan sederhana yang umumnya dibuat dari
rangka kayu dengan dinding dari papan atau anyaman bamboo. Pondasi umpak
dipasang di bawah setiap tiang penyangga. Tiang ini satu sama lain dihubungkan
dengan balok kayu yang dipasang di bagian bawah tiang yang juga untuk menumpu
papanpapan lainnya, di bagian atas tiang menyatu dengan atapnya. Untuk memelihara
pondasi, kayu dibuat keluar permukaan tanah sampai ketinggian ± 1 meter.
Pondasi
umpak dapat dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut:
a)
pasangan bata yang disusun bertangga;
b)
pasangan batu kali
c)
cor beton tidak bertulang;
d)
batu alam yang dibentuk menjadi lunak.
4).
pondasi telapak, dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk plat
persegi,
disebut juga “voetplat”.
c.
Pondasi pelat (Plate foundation/ Plattenfundament)
Pondasi pelat beton bertulang biasanya seluas ukuran
gedung yang direncanakan. Pondasi ini membagi beban secara merata ke tanah bangunan.
Pondasi pelat ini biasa digunakan dalam hal:
1).
daya dukung tanah jelek atau beban bangunan yang tinggi;
2).
raster atau jarak-jarak tiang/dinding kurang dari 8 meter;
3).
beban bangunan yang tinggi sudah dibagi merata oleh konstruksi atas;
4).
pada daerah rawan banjir, pondasi ini akan mencegah meresapnya air
dari
bawah (tanah).
Permasalahan yang sering dihadapi pada konstruksi
yang didirikan pada tanah lunak adalah rendahnya daya dukung tanah pada saat
pembebanan pada konstruksi tersebut. Kandungan air yang tinggi pada tanah
lempung dapat merenggangkan ikatan antar butir tanah sehingga daya dukung
terhadap konstruksi yang didirikan di atasnya menjadi rendah. Selain itu,
penurunan yang berlebihan dapat terjadi pada saat struktur yang dibebani.
Alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut
antara lain dengan memperbesar ukuran pondasi atau memperbaiki kondisi tanah
lunak tersebut, yaitu dengan menggunakan proses elektrokinetik yang berfungsi
untuk menurunkan kadar air tanah sehingga meningkatkan daya dukung tanahnya. Oleh
karena itu, daya dukung pondasi tiang juga menjadi meningkat.
File lengkapnya dapat di download disini
Cukup bermanfaat artikelnya
ReplyDeleteBila anda mebutuhkan podasi yg kuat untuk rumah tinggal, rukan, gudang dll dengan metode
bor pile atau strauss pile
bisa klik link di atas, tks
Atau email di supriyadi157@gmail.com
Deletemakasih atas artikelnya mas? bagaimana klo buat rumah di pesisir danau?
Delete