Keberhasilan pelaksanaan suatu proyek
sangat ditentukan oleh : input data (data penyelidikan tanah) dengan ketelitian
yang tinggi, perencanaan kontrak yang mantap, dan pelaksanaan konstruksi dengan
metode kerja yang tepat serta kontrol/pengawasan pada saat pelaksanaan dilakukan
secara ketat. Pada akhir-akhir ini banyak masyarakat
umum yang menanyakan kepada orang sipil
dengan nada heran dan menyindir sebagai berikut : mengapa akhir-akhir ini banyak
bangunan sipil yang rusak, seperti pada jalan raya, jembatan, bendungan dan
yang lainnya ? Menurut Penulis, penyebab banyaknya
kegagalan konstruksi bangunan sipil pada akhir-akhir ini disebabkan oleh eksploitatifnya
pemanfaatan tanah yang melebihi daya dukung tanah secara umum, sebagai contoh :
pemanfaatan lahan gambut/rawa/tambak untuk perumahan dapat menyebabkan
penurunan yang berlebihan, pembangunan jalan raya dengan timbunan yang melebihi
tinggi kritis dapat menyebabkan sliding atau kelongsoran. Pemanfaatan lahan
perbukitan dan lereng yang cukup terjal untuk pemukiman yang dikembangkan oleh
developer / pengembang pada akhir-akhir ini dapat menyebabkan kelongsoran
tanah, menambah debit banjir di daerah bawah dan mengganggu ekosistem tata air
secara menyeluruh. Untuk memperkecil permasalahan-permasalahan tersebut diatas
perlu didukung dengan “Kontrol Soil Test” yang memadai dan teliti
pada saat perencanaan dan pelaksanaan.
Kerusakan pada jalan raya disebabkan
oleh banyak faktor. Salah satu di antaranya adalah sifat fisik yang khusus
dimiliki oleh tanah dasar. Sifat fisik khusus tersebut berupa kepekaan tanah
dasar tersebut yang tinggi terhadap perubahan kadar airnya. Apabila kadar air
tanah tersebut bertambah, maka volume lapisan tanah dasar tersebut meningkat
dan mengembang, yang mengakibatkan permukaan jalan bergelombang. Sebaliknya
apabila kadar air tanah dasar berkurang, volume tanah akan mengecil, yang
mengakibatkan timbulnya retakan pada permukaan jalan. Jenis lapisan tanah dasar
tersebut dalam ilmu MEKANIKA TANAH diklasifikasikan sebagai tanah lempung yang
mempunya plastisitas tinggi (L.L.> 41% P.I.> 11%)
dan lebih umum disebut “Expansive clay”
Jika ingin file lengkapnya dapat di download disini
semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda, terima kasih...
No comments:
Post a Comment