Penggunaan
produk-produk komposit terutama papan komposit saat ini adalah sangat
pesat. Penggunaan produk tersebut
menggantikan fungsi kayu padat dalam beberapa aplikasi, misalnya untuk
konstruksi ringan dan bahan baku mebel.
Hal ini disebabkan produk komposit tersebut mempunyai sifat fisik dan
mekanik yang dapat memenuhi standar yang telah dipersyaratkan. Papan komposit masih mempunyai sifat yang sangat
rendah dibandingkan dengan kayu diantaranya kekuatan mekanik dan stabilitas
dimensi (Erniwati et al., 2006).
Papan partikel merupakan salah satu jenis produk
komposit atau panel kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau
bahan-bahan berlignoselulosa lainnya yang diikat dengan perekat sintetis atau
bahan pengikat lain kemudian dikempa panas (Maloney, 1993). Sebagai salah satu produk komposit, papan
partikel mempunyai kelemahan berupa stabilitas dimensi yang rendah. Pengembangan tebal papan partikel sekitar 10
hingga 25% dari kondisi kering ke basah melebihi pengembangan kayu utuhnya
serta pengembangan liniernya sampai 0,35%.
Pengembangan panjang dan tebal pada papan partikel ini sangat besar
pengaruhnya terhadap pemakaian, terutama bila digunakan sebagai bahan bangunan
(Haygreen dan Bowyer, 1996).
Sekam padi dikategorikan sebagai biomassa yang dapat
digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai bahan baku papan
komposit. Sekam padi dapat diperoleh
dari proses
penggilingan padi,
jumlahnya
antara 20% sampai 30%
dari berat gabah (Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2008). Sel-sel sekam
yang telah masak mengandung lignin dan silika dalam konsentrasi tinggi. Kandungan kimia sekam padi yaitu silika
(18,80% -22,30%), selulosa (28% – 38%), dan lignin (9% - 20%) (Yunus, 2007 dalam Wahyuningsih, 2011). Secara teoritis, pemanfaatan sekam padi ini
sebagai bahan baku papan partikel sangat memungkinkan sehingga dapat digunakan
sebagai bahan substitusi bahan baku kayu (Setiawan, 2008).
Parafin wax atau lilin adalah salah satu zat aditif yang ditambahkan pada
campuran untuk meningkatkan sifat fisik papan komposit yang dihasilkan. Emulsi wax
dalam komposisi pangan menimbulkan daya tahan air yang bagus dan stabilitas
dimensi yang tinggi pada papan. Kegunaan
ini sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap papan partikel (Maloney,
1977 dalam Malau, 2009).
Hasil penelitian Hermawan (2005),
menunjukkan bahwa penambahan parafin minimal 8% berdasarkan berat kering
partikel mampu meningkatkan sifat fisik mekanik papan partikel serta dapat
memenuhi standar JIS A 5908-1994.
Sementara Maloney (1993), menyatakan bahwa penambahan parafin lebih
besar dari 1% akan menurunkan sifat kekuatan papan. Hal ini menimbulkan dengan
bahwa kadar parafin yang dibutuhkan untuk meminimalkan pengembangan tebal dan
tidak berpengaruh terhadap kekuatan papan tergantung pada sifat bahan baku yang
digunakan. Hasil penelitian Pardosi
(2012) menunjukkan bahwa penambahan parafin sebanyak 4% berdasarkan berat kering
akan meningkatkan sifat fisik pada papan partikel.
saya kira tulisan ini sangat bermanfaat buat penelitian saya tentang papan partikel............!!!!!!!!!!
ReplyDeletesaya kira tulisan ini sangat bermanfaat buat penelitian saya tentang papan partikel............!!!!!!!!!!
ReplyDelete